Jumat, 30 Mei 2014

Memilih Strategi Defense

Seperti memilih strategi offense, pilih strategi defense yang paling sesuai dengan personil tim, ukuran, kecepatan, dan kekuatan, serta filosofi defensif pelatih. Beberapa pelatih menerapkan defense yang sama di sepanjang waktu dan berusaha menyempurnakannya. Sedangkan, pelatih lain akan mencoba berbagai defense, tidak hanya sepanjang waktu, tapi dalam permainan, beralih antara man to man dan zone defense, mencoba untuk membuat lawan bingung, atau untuk mencoba mengetahui kelemahan lawan. Beberapa pelatih akan mengubah strategi defense setelah timnya berhasil memasukkan bola, atau setelah batas waktu tertentu, atau memberikan komando langsung dari pinggir lapangan. Ini semua bertujuan untuk mencoba membingungkan lawan, tetapi perlu dipastikan agar jangan sampai pemain sendiri yang menjadi bingung!
Man to Man Defense
Man to man mewajibkan setiap pemain untuk menjaga lawan tertentu. Kedengarannya cukup sederhana, tapi defense man to man yang baik jauh lebih dari itu. Pemain yang jaraknya dua pass dari bola, mengendurkan penjagaan terhadap lawannya dan berubah ke dalam mode “helpside defense”. Jadi di sisi weakside, man to man terlihat seperti zone, tetapi terus memberikan tekanan kepada ballhandler (lawan yang sedang menguasai bola). Man to man defense memiliki kelebihan karena akan memberikan tekanan pada lawan setiap saat.
Defense ini mungkin lemah terhadap penetrasi lawan, tetapi hal ini dapat dihindari dengan melatih pemain menjadi on ball defender (pemain yang menjaga lawan yang sedang menguasai bola) yang baik, defender yang berdekatan belajar untuk melakukan cover, dan dengan memiliki helpside defense yang baik. Atau, jika pemain kurang atletis, perlu dipertimbangkan untuk melakukan double team pada lawan di area low post, dan kadang-kadang double team point guard lawan sebagai taktik kejutan. Selain itu, tim juga harus memiliki rencana untuk menangani screen.
Semua pemain muda HARUS belajar cara bermain man-to-man defense jika mereka ingin menjadi defender yang baik pada tingkat yang lebih tinggi. Bahkan tim yang memilih zona defense, defense-nya akan lebih kuat jika setiap pemain dapat memberikan tekanan saat melakukan on ball defense. Dengan menerapkan prinsip helpside defense membuat para pemain lebih mudah memahami rotasi pada zone defense.
Zone Defense
Zona defense berbeda dengan man to man, bukan menjaga lawan tertentu, masing-masing pemain bertanggung jawab untuk menjaga area tertentu, atau “zona”, dan setiap lawan yang berada di zona itu itu. Pemain berpindah posisi sesuai dengan ke mana bola bergerak. Hal tersebut bisa menjadi keuntungan sekaligus kerugian dari zone defense. Sebagai contoh, kita dapat menghentikan penetrasi lawan dengan 2-3 zone, tetapi tekanan di luar akan mengendur. Zone defense dapat dikategorikan berdasarkan formasi yang digunakan (2-3, 1-2-2, 3-2, 1-3-1, dll).
Zone Defense Umum:
  • Zone Defense 2-3 (atau 2-1-2): melindungi area paint dan mencegah penetrasi lawan, tetapi lemah terhadap ancaman dari luar.
  • Zone Defenses 1-2-2 dan 3-2: dengan 1-2-2, dapat memberikan tekanan di area perimeter, dan dimungkinkan untuk diterapkan trap, tetapi memiliki kelemahan di area high post, paint, dan corner. Kelemahan di area high post bisa dihilangkan dengan menerapkan 3-2 zone.
  • Zone Defense 1-3-1: memberikan tekanan di area perimeter dan high post, juga memungkinkan dilakukan trap, tetapi memiliki celah di dalam dan di area corner.
Defense Kombinasi: Match-up Zone Defense dan “Junk” Defense
Match-up zone adalah salah satu jenis defense “kombinasi”, yang merupakan gabungan elemen man to man defense (on ball), dan zona defense (jauh dari bola). Ini adalah zone defense yang terlihat seperti man to man defense, karena pada man to man defense yang baik, helpside defense terlihat seperti zone defense. Defender on ball selalu melakukan close out dan bermain ketat seperti di man to man. Pemain lain di weakside menyerupai helpside defense pada man to man. Match up zone memiliki rotasi spesifik dan aturan penugasan. Strategi ini mungkin membingungkan lawan dengan mengubah formasi awal, dan lawan mungkin tidak tahu pasti apakah kita sedang melakukan zone atau man to man defense.
“Junk” defense adalah defense khusus yang dirancang untuk situasi tertentu, dan tidak akan diterapkan sepanjang waktu. Tapi bisa membantu ketika digunakan melawan tim-tim tertentu. Menghadapi lawan yang mempunyai pemain dengan kemampuan superior atau pemain bintang selalu menjadi sebuah tantangan, dan pertahanan ini dapat membantu menahan jantung serangan lawan. Beberapa contoh defense ini meliputi “triangle and 2″, “box and 1″, dan “diamond and 1″.
Half-Court Press Defense, Trap
Memulai defense dari garis tengah lapangan dapat membingungkan lawan, menghasilkan turnover, dan transisi yang mudah. Selain itu juga dapat mengganggu ritme lawan, dan membuat lawan sulit menerapkan strategi offense mereka. Setiap press defense merupakan pertaruhan yang mungkin memberikan lawan kesempatan mudah mencetak angka, tetapi jika diterapkan dari setengah lapangan, risiko tersebut dapat dikurangi. Beberapa tim menerapkan half court press di sepanjang pertandingan, atau sampai lawan bisa mengalahkan defense itu. Ada juga tim yang menggunakannya hanya beberapa kali, sebagai taktik kejutan.
Contoh Half-Court Zone Press Defense:
  • 1-2-2 Half-Court Press.
  • 2-2-1 Half-Court Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar